Rabu, 16 Agustus 2017

Apa Yang di maksud IQ ?


IQ atau Intelegent Quotient adalah score/nilai yang menunjukkan tingkat kecerdasan seseorang berdasarkan perbandingan dengan sesamanya dalam satu populasi. Cara mengetahui tingkat IQ seseorang biasanya dilakukan melalui Psikotest yang terdiri dari berbagai metode.
IQ diklasifikasi berdasarkan metode test yang digunakan.

Stanford-Binet mengklasifikasikan nilai IQ normal yang berkisar diantara 85 – 115.
Lewis Terman mengklasifikasikan nilai IQ normal pada kisaran 90 – 109.
Wechsler mengklasifikasikan IQ normal pada angka 100 dengan nilai toleransi 15 (berarti 85 – 115).
Untuk klasifikasi umum, digunakan klasifikasi berdasarkan hasil kompromi ketiga metode diatas.
70 – 79 : Tingkat IQ rendah atau keterbelakangan mental
80 – 90 : Tingkat IQ rendah yang masih dalam kategori normal (Dull Normal)
91 – 110 :   Tingkat IQ normal atau rata-rata
111 – 120 : Tingkat IQ tinggi dalam kategori normal (Bright Normal)
120 – 130 : Tingkat IQ superior
131 : atau lebihTingkat IQ sangat superior atau jenius.





Kisaran rata-rata IQ manusia normal adalah 91~110, sebagai perbandingan dibawah ini ada daftar orang-orang yang memiliki tingkat kecerdasan diatas-rata, mungkin dapat membandingkannya dengan IQ anda.
  • Leonardo da Vinci Universal Genius,asal Italy, IQ 220
  • Johann Wolfgang von Goethe — Germany : 210
  • Kim Ung-Yong, ilmuwan fisika, Korea Selatan : 210
  • Gottfried Wilhelm von Leibniz — Germany: 205
  • Blaise Pascal Mathematician & religious philosopher France: 195
  • Garry Kasparov, pecatur Russia: 190
  • Sir Isaac Newton Scientist England: 190
  • Galileo Galilei Physicist & astronomer & philosopher Italy: 185
  • Buonarroti Michelangelo Artist, poet & architect Italy: 180
  • Johannes Kepler Mathematician, physicist & astronomer Germany: 175
  • Johann Strauss Composer Germany: 170
  • Martin Luther Theorist Germany: 170
  • Plato Philosopher Greece: 170
  • Ludwig van Beethoven Composer Germany: 165
  • Johann Sebastian Bach Composer Germany: 165
  • James Watt Physicist & technician Scotland: 165
  • Wolfgang Amadeus Mozart Composer Austria: 165
  • Bill Gates CEO, Microsoft USA: 160
  • Albert Einstein Physicist USA: 160
  • Paul Allen Microsoft cofounder: USA 160
  • Nicolaus Copernicus Astronomer Poland: 160
  • Benjamin Franklin Writer, scientist & politician USA: 160
  • James Cook Explorer England: 160
  • Stephen W. Hawking Physicist England: 160
  • Wolfgang Amadeus Mozart: 154
  • John Quincy Adams President USA: 153
  • Bonaparte Napoleon Emperor France: 145
  • Adolf Hitler Nazi leader Germany: 141
Secara umum tingkatan IQ manusia dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Idiot IQ (0-29)
Idiot dikelompok kedalam orang yang keterbelakangan mentalnya paling rendah. Orang seperti ini hanya mampu mengucapkan beberapa kata saja bahkan tidak dapat berbicara sekalipun. Biasanya tidak dapat mengurus dirinya sendiri seperti mandi, berpakaian, makan dan sebagainya, seumur hidupnya hanya tinggal ditempat tidur saja. Perkembangan intelegensinya dapat disamakan dengan anak normal 2 tahun

2. Imbecile IQ (30-40)
Level Imbecile setingkat lebih tinggi dari pada anak idiot. Ia hanya bisa belajar berbahasa dan bisa mengurus dirinya. Anak level ini dapat kita berikan pekerjaan-pekerjaan ringan, walaupun kesehariannya selalu bergantung, tetapi belum dapat mandiri. Kecerdasannya setara dengan anak normal berusia 3 sampai 7 tahun. Anak-anak imbecile tidak dapat dididik di sekolah biasa. 

3. Moron atau Debil IQ / Mentally retarted (50-69)
Ditingkat tertentu anak kelompok Debil IQ masih dapat belajar membaca, menulis, membuat perhitungan sederhana, mampu merencanakan dan memecahkan permasalahan. Banyak anak-anak debil ini mendapat pendidikan di sekolah-sekolah luar biasa.

4. Kelompok bodoh IQ dull/ bordeline (70-79)
Kelompok ini berada diatas kelompok terbelakang dan dibawah kelompok normal (sebagai batas). Orang tingkat ini sudah mampu bersekolah pada sekolah lanjutan walaupun akan mengalami kesulitan saat semester akhir.

5. Normal rendah (below avarage), IQ 80-89
Orang pada level ini memiliki daya nalar lambat dalam belajarnya tetapi dapat digolongkan kedalam kelompok rata-rata atau sedang pada tingkat bawah.

6. Normal sedang, IQ 90-109
Level ini merupkan kelompok normal atau rata-rata, orang ditingkat ini adalah kelompok terbesar presentasenya dalam populasi penduduk dunia.

7. Normal tinggi (above average) IQ 110-119
Kelompok ini merupakan kelompok orang yang normal tetapi berada pada tingkat daya nalar yang tinggi.
 
8. Cerdas (superior) ,IQ 120-129
Orang cerdas sangat berhasil dalam pekerjaan dan akademik. Orang seperti ini ditempatkan pada kelas-kelas biasa, ketua kelas biasanya dari golongan ini.

9. Sangat cerdas (very superior/ gifted) IQ 130-139

Orang very superior lebih cakap dalam membaca, memiliki daya ingat yang baik dalam bilangan, perbendaharaan kata yang luas, lebih cepat memahami pengertian yang abstrak. Pada umumnya, faktor kesehatan, ketangkasan, dan kekuatan lebih menonjol dibandingkan anak normal.

10. Genius IQ 140>
Orang seperti ini memiliki kemampuan menyelesaikan masalah dan mampu menemukan sesuatu yang baru meskipun dia tidak bersekolah. Kelompok ini berada pada seluruh ras dan bangsa, dalam semua tingkat ekonomi baik laki-laki maupun perempuan. Contoh orang-orang genius ini adalah Edison dan Einstein.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kualitas intelegensi atau kecerdasan yang tinggi dipandang sebagai faktor yang mempengaruhi keberhasilan individu dalam belajar dan meraih kesuksesan.
Namun baru-baru ini telah berkembang pandangan lain yang menyatakan bahwa faktor yang paling dominan yang mempengaruhi keberhasilan individu dalam hidupnya bukan semata-mata ditentukan oleh tingginya kecerdasan intelektual, tapi oleh faktor kemantapan emosional (Daniel Goleman disebut Emotional Intelegence). Ia mengemukakan orang yang gagal dalam hidupnya bukan karena kecerdasan intelektualnya rendah, namun mereka kurang memiliki kecerdasan emosional mekipun intelegensinya berada pada tingkatan rata-rata. Tidak sedikit orang yang sukses dalamnya hidupnya karena memilki kecerdasan emosional.
Kecerdasan emosional ini semakin perlu di pahami, dimilki dan diperhatikan dalam pengembangannya karena mengingat kehidupan dewasa ini semakin kompleks. Kehidupan yang sangat kompleks ini memberikan dampak yang sangat buruk terhadap konstelasi kehidupan emosional individu. Dalam hal ini Daniel Goleman mengemukakan hasil survei terhadap para orang tua dan guru yang hasilnya bahwa ada kecenderungan yang sama di seluruh dunia, yaitu generasi sekarang banyak mengalami kesulitan emosional daripada generasi sebelumnya, mereka lebih kesepian dan pemurung, lebih bringasan dan kurang menghargai sopan santun, lebih gugup dan mudah cemas, lebih impulsif dan agresif.
Persentase IQ manusia berdasarkan jumlah populasi penduduk dunia
  • 130+ :  Sangat superior sekitar 2.2%
  • 120 -129 : Superior sekitar 6.7%
  • 110 -119 : Rata-rata plus sekitar16.1%
  • 90 -109 : Rata-rata sekitar 50%
  • 80 – 89 : Rata-rata minus sekitar 16.1%
  • 70 – 79 : Garis batas sekitar 6.7%
  • Below 70 : Sangat rendah 2.2%

Tidak ada komentar:

Posting Komentar