Rabu, 26 Juli 2017

Brain Mapping ? Apa si itu ?

Brain Mapping adalah alat yang digunakan untuk mengetahui gambaran dari rekaman listrik otak dengan mencatat aktivitas gelombang otak anak ADHD.
Brain Mappping adalah alat - alat yang dapat mengukur arus listrik dihasilkan oleh otak atau gelombang otak.

Selasa, 25 Juli 2017

Pengertian Neurofeedback ?

Neurofeedback adalah suatu bentuk pelatihan perilakubagi anak ADHD berbasis komputer yang bertujuan untuk mengatur aktivitas gelombang otak. neurofeedback di desain untuk mengajarkan anak ADHD untuk secara perlahan merubah & mengatur ulang kembali pola gelombang otak nya.


Neurofeedback adalah satu pelayanan yang ada di Talenta Center - 
Ruko Sentral Niaga Kalimalang
Jln. Jend. A. Yani. No. 1 Blok B6-7
Kayuringin Jaya - Kota Bekasi

untuk info lebih lanjut : 021-88856183 / 087888544691

Senin, 24 Juli 2017

Apa itu T O V A ?


TOVA atau the test of variable attentition adalah alat test yang digunakan untuk mengukur atensi & impulsivitas pada anak.


TOVA dapat membantu memberi gambaran klinis ADHD ( Ganggguan hiperaktivitas & pemusatan perhatian) & gangguan atensi lainnya dalam memantau kemajuan terapi.

Aat TOVA dapat menilai atensi, kecepatan & konsistensi terhadap respon, implusivitas (dorongan tiba-tiba) & fungsi eksekutif.


TOVA sendiri ada di talenta center yang beralamat di 
Ruko Central Niaga Kalimalang 
Jl. Jend. A. Yani. No. 1 Blok B6-7 
Kayuringin Jaya - Kota Bekasi.
Untuk info lebih lanjut hubungi 021-88856183

Apakah Itu Tourette Syndrome?

<---->  Apakah Itu Tourette Syndrome?
              Sindrom Tourette adalah kondisi neurologis yang membuat seseorang bergerak, juga berbicara tanpa sadar dan berulang-ulang, yang dikenal dengan istilah “tic”. Para ahli percaya, sindrom Tourette melibatkan bagian-bagian otak tertentu seperti sirkuit dan neurotransmiter yang memungkinkan saraf untuk berkomunikasi satu sama lain. Namun, penyebab utamanya masih belum diketahui.


Di masa sekarang penyakit ini ditemukan pada anak-anak (mulai dari umur 3 tahun).

<---> Penyebab & Faktor Tourette Syendrome?
Penyebab terjadinya abnormalitas masih menjadi misteri.
         Faktor resiko, sindrom Tourette tidak hanya menyerang ras tertentu tapi semua orang. Penyakit ini tiga hingga empat kali lebih banyak ditemukan pada laki-laki, dan gejalanya sangat ringan dan biasanya tidak disadari, bahkan saat sindrom Tourette sudah parah. Gejalanya muncul sementara atau seumur pasien.

Senin, 17 Juli 2017

Apa Itu ADHD ?

--> Apa Itu ADHD ?
       ADHD Sering disebut dengan gangguan pemusatan perhatian yang merupakan gangguan perilaku yang timbul pada dengan pola gejala sering gelisah atau tidak bisa diam.

--> Gangguan ADHD

A. In Atensi
1. Ketidak mampuan memusatkan perhatian
2. Membaca hanya sebentar
3. Mudah teralih saat menyimak
4. Mudah Bosan terhadap permainan
5. Tidak Focus saat megerjakan Tugas
B. Implusivitas
1.  žFidgets atau squirms.
ž2. Sering bangkit ketika diminta untuk duduk.
ž3. Berlebihan menjalankan, pendakian dan gerakan.
ž4. Kesulitan dengan bermain dan kegiatan santai.
ž5. Sering "di perjalanan" seolah-olah "digerakkan oleh motor".
C. Hiperaktivitas
ž1. Blurting komentar dan jawaban sebelum pertanyaan selesai.
ž2. Kesulitan menunggu giliran seseorang.
ž3. Kebiasaan mengganggu percakapan.

Sabtu, 15 Juli 2017

Jadi Seleb Facebook, Pelarian Remaja Krisis Identitas

AN Uyung Pramudiarja - detikHealth Rabu, 24/10/2012 17:00 WIB


Jakarta, Tak perlu minder kalau teman di Facebook tidak sampai 500 atau cuma di-follow segelintir orang di Twitter. Sebab ada beberapa orang yang sukses dalam pertemanan di dunia maya, tetapi kesepian dan tidak bahagia karena gagal bergaul di dunia nyata.
Psikiater anak dan remaja dari RSJ Soeharto Heerdjan Grogol, dr Suzy Yusna Dewi, SpKJ(K) mengakui di zaman sekarang ini banyak remaja mengalami krisis identitas. Masalah dalam pergaulan membuatnya merasa tidak percaya diri dan seperti tidak diterima. Jejaring sosial seperti Facebook dan sejenisnya pun jadi pelarian. Ketika menjadi seleb Facebook atau Twitter, ada kebanggaan tersendiri.
"Semacam fobia sosial, nggak berani berhadapan dengan dunia nyata," kata dr Suzy saat dihubungi detikHealth, seperti ditulis Rabu (24/10/2012).
Saat bergaul di dunia maya melalui jejaring sosial, para remaja yang mengalami krisis identitas memang memungkinkan untuk menjadi orang lain. Foto profil bisa diedit sedemikian rupa agar tampak setampan atau secantik mungkin. Begitu juga keterangan-keterangan lain yang tidak perlu harus sesuai kenyataan.
Menurut dr Suzy sangat khas pada remaja dengan krisis identitas adalah sering update status. Terlalu sering update status, mengubah keterangan dan mengganti foto profil seolah ingin selalu muncul di timeline adalah perilaku yang perlu diwaspadai sebagai gejala kecanduan social media.
Kecanduan atau adiksi biasanya ditandai dengan kecenderungan untuk menarik diri dari lingkungan pergaulan untuk melakukan hal yang disukai. Demikian juga dengan kecanduan social media, meski tetap bersosialisasi lewat internet tetapi kalau tidak bergaul di dunia nyata maka hal itu tidak bisa dibilang sehat.
Faktor pola asuh menurut dr Suzy turut mempengaruhi kecenderungan ini. Kurangnya kesempatan bagi remaja untuk mengembangkan diri, tekanan dari orang tua yang terlalu sering mengarahkan bisa membuat anak-anak tumbuh menjadi remaja yang selalu cemas dan tidak percaya diri.
Solusinya tidak sulit asal belum berlebihan, yakni dengan mengurangi intensitas bergaul di dunia maya dan mulai meningkatkan sosialisasi di kehidupan nyata. Begitu pula pencegahannya, pola asuh orang tua harus lebih memberi ruang bagi anak untuk berkembang secara sehat jasmani, rohani dan sosial.

Beda Tipis Antara Nyentrik dan Gangguan Jiwa

AN Uyung Pramudjarja – detikHelath

Rabu, 24/10/2012 18:02 WIB




Jakarta, Secara naluriah, tampil nyentrik di usia remaja adalah normal karena masih dalam masa pencarian jati diri. Hanya saja kalau berlebihan dan tidak pada tempatnya, tidak usah kaget kalau dikatakan dandanannya mirip seperti 'orang gila'.

Pemahaman yang simpang-siur tentang istilah 'gila' membuat para remaja berpenampilan eksentrik atau nyentrik jadi korban. Gila sering jadi istilah untuk menyebut penampilan atau perilaku tidak lazim, sementara pengidap gangguan jiwa skizofrenia juga disebut dengan istilah yang sama.
"Sebenarnya kalau eksentrik itu lebih ke skizotipal. Dekat dengan skizofrenia, tetapi ambangnya beda. Tidak semua jadi skizofrenia," kata dr Suzy Yusna Dewi, SpKJ(K), psikiater anak dan remaja dari RSJ Soeharto Heerdjan saat dihubungi detikHealth, seperti ditulis Rabu (24/10/2012).
Menurut dr Suzy, sekedar tampil eksentrik dengan tato maupun gaya rambut yang aneh-aneh tidak perlu harus diartikan sebagai gangguan jiwa. Dalam masa pencarian jati diri, adalah hal yang wajar kalau para remaja suka bereksperimen termasuk soal penampilan.
Kecenderungan untuk menjadi skizofren atau 'gila' dalam pemahaman orang awam hanya muncul kalau memang remaja nyentrik tersebut punya faktor risiko. Misalnya semasa kecil sikapnya interovert atau tertutup, sering curiga atau paranoid dan mendapat pola pengasuhan yang salah dari orangtua.
Faktor genetik juga bisa ikut berperan, namun dr Suzy mengatakan pengaruhnya sangat kecil. Tidak ada data pasti, tetapi kalau diambil kasarnya maka kira-kira tidak akan lebih dari 10 persen dari semua faktor risiko yang ada termasuk pengaruh lingkungan dan pola asuh keluarga.
Mengenai anggapan bahwa ada banyak musisi dan seniman yang punya gangguan jiwa, dr Suzy tidak membantah meski juga tidak yakin bahwa hal itu ada hubungannya dengan penampilannya yang nyentrik. Hubungannya justru lebih dekat pada kreativitasnya yang tinggi.
"Gangguan bipolar itu kalau lagi sedih, sedih sekali dan kalau senang, senang sekali. Idenya banyak dan membutuhkan tidur yang lebih sedikit, makanya cenderung lebih kreatif," kata dr Suzy mengomentari gangguan bipolar yang kabarnya diderita juga oleh Kurt Cobain, vokalis Nirvana yang meninggal karena bunuh diri.

Jumat, 14 Juli 2017

Pengenalan Anak Austime

1. Austime 

      Autisme adalah gangguan otak yang sering membuat penderita sulit untuk berkomunikasi dan berhubungan dengan orang lain. Pada autisme, beberapa wilayah otak gagal bekerja sama.

Kebanyakan penderita autisme akan selalu memiliki masalah untuk berhubungan dengan orang lain. Tetapi dengan diagnosis dan pengobatan dini,  penderita autisme akan sangat terbantu untuk mencapai potensi penuh mereka.

2. Apa yang Menyebabkan Autisme?

           Autisme cenderung menurun di dalam keluarga. Para ilmuwan sedang mencoba untuk mencari tahu gen yang mungkin bertanggung jawab dalam mewariskan autisme. Studi-studi lain pun dilakukan untuk meneliti apakah autisme dapat disebabkan oleh masalah medis lainnya atau faktor lingkungan.

Beberapa orang berpikir bahwa vaksin pada masa kanak-kanak menyebabkan autisme, terutama vaksin campak-gondong-rubela, atau MMR. Tetapi penelitian lebih lanjut menunjukkan hal ini tidak benar. Sangat penting untuk memastikan bahwa anak Anda mendapatkan semua vaksin pada masa kanak-kanak. Vaksin tersebut membantu menjaga anak Anda dari terkena penyakit serius yang dapat menimbulkan bahaya atau bahkan kematian.

3. Gejala Anak Austime

A. Tidak peduli dengan lingkungan sosialnya
B. Tidak bisa bereaksi normal dalam pergaulan normal
C. Perkembangan bicara & bahasa tidak normal (penyakit kelainan mental pada anak = autistic-children)
D. Reaksi/pengamatan terhadap lingkungan terbatasatau berulang-ulang & tidak padan 

Pelatihan Guru SASi ( Sekolah Alam Bekasi) Oleh Dr. Suzy Yusna Dewi, dr. SpKJ(K) & Drg. Yaya Aria Sentosa, MARS. Av