Selasa, 30 Juni 2015

MENGENAL KEPRIBADIAN MENURUT MBTI (Myers-Briggs Type Indicator) by C. G. Jung





Cara mudah melakukan pencarian partner  bisnis atau staf yang cocok dengan karakter kita





Dimensi MBTI dalam Kepribadian ISTJ

I – Introversion: cenderung tenang dan pendiam. Mereka umumnya lebih suka berinteraksi intensif hanya dengan beberapa teman dekat daripada dengan memilih dengan banyak orang, dan mereka mengeluarkan energi dalam situasi sosial, dan memperoleh energi saat menyendiri.
S – Sensing: cenderung lebih menyukai hal konkret daripada abstrak. Mereka memusatkan perhatian mereka pada detail daripada gambaran besar, dan realitas langsung daripada kemungkinan masa depan.
T – Thinking: cenderung lebih menilai berdasarkan kriteria obyektif daripada kriteria pribadi. Ketika membuat keputusan, mereka umumnya memberikan bobot yang lebih pada logika daripada pertimbangan sosial.
J – Judgment: cenderung untuk merencanakan kegiatan mereka dan membuat keputusan di awal. Mereka mengontrol melalui prediktabilitas.

Sebagai rekanan usaha atau staf   menghadapi karakter diatas harus terbuka untuk memberikan masukkan jika diperlukan seperti membawa wawasan dinamika usaha agar dapat lebih terbuka terhadap perubahan, akan tetapi semua ide di sampaikan harus dengan fakta yang jelas sesuai dengan karakter partner tersebut.
Oleh karena itu rekan yang cocok adalah dengan karakter dibawah ini:

E – Extraversion: termotivasi melalui interaksi dengan orang lain, cenderung untuk menikmati jaringan perkenalan yang luas, dan mendapatkan energi dalam situasi sosial.
N – Intuition: cenderung lebih abstrak, fokus pada gambaran besar daripada detail, dan kemungkinan masa depan daripada realitas yang ada.
T – Thinking: cenderung lebih menilai berdasarkan kriteria obyektif daripada kriteria pribadi. Ketika membuat keputusan, memberikan bobot yang lebih pada logika daripada pertimbangan sosial.
P – Perception: Cenderung menahan pendapat dan menunda keputusan, lebih memilih untuk “menjaga pilihan tetap terbuka” sehingga dapat berubah sesuai kondisi.

Silahkan mencoba…



Jumat, 26 Juni 2015

KRITERIA REKRUITMEN STAF

KRITERIA REKRUITMEN STAF

Bagaimana memilih Staf yang tepat dalam proses rekruitment..??

Tulisan ini mungkin membantu membuka sedikit wawasan agar kita tidak salah memilih staf..

Rekruitmen staf/ pegawai, merupakan suatu langkah awal, dalam menentukan keberhasilan dalam unit usaha terutama yang berhubungan dengan kesehatan dan pendidikan. Dalam hal ini  ketepatan dalam memilih staf yang sesuai dengan posisi menunjang berlangsungnya usaha tersebut.

Bagan dibawah ini  mengisyaratkan pentingnya memilih staf yang sesuai dalam kriteria yang dibutuhkan dalam suatu perusahaan yang memberi layanan;



Knowledge adalah  ilmu pengetahuan, yang dapat kita manfaatkan untuk
menyelesaikan pekerjaan yang dibutuhkan. Pengetahuan merupakan apa saja yang diketahui. Pengetahuan didapat bisa dari pendidikan,  pelatihan  serta pengalaman. Pengetahuan merupakan  proses masuknya informasi keotak kita yang disimpan dalam memori. Ada dua jenis pengetahuan, yaitu  pengetahuan fakta berupa informasi yang kita terima sebagai kenyataan dan pengetahuan eksperiensial berupa pemahaman yang kita peroleh berasal dari pengalaman kita. Pengetahuan dibutuhkan untuk meningkatkan performance dan kualitas pekerjaan.


Skills bisa diartikan sebagai ketrampilan  atau cara untuk melakukan sesuatu. Landasan dari keterampilan adalah  pembelajaran secara praktek lapangan.  Seseorang yang mempunyai pengetahuan yang  baik,  pendidikan yang tinggi, belum tentu mempunyai keterampilan yang memadai dan sesuai dengan kebutuhan. Keterampilan  bisa ditransfer dari individu keindividu lainnya melalui proses pembelajaran bertahap. Cara yang paling efektif untuk mentransfer skills adalah dengan mengikut sertakan si pembelajar melakukan  tahapan pekerjaan tersebut dalam konteks pelatihan lapangan dan melakukan pengulangan secara terus menerus. Misalnya dibidang IT, pengalaman  mengoperasikan komputer sangat diperlukan, untuk mempercepat pendataan. Contoh lain adalh keterampilan perawat dalam asuhan keperawatan dalam institusi RS sangat dibutuhkan ketimbang pendidikan tinggi, tetapi tidak mampu dalam memberi asuhan keperawatan. Seseorang dengan kompetensi yang sesuai belum tentu mahir dalam mengerjakan tugas. Skills diartikan sebagai  expertness, practiced ability. Dengan keterampilan secara tidak disadarai secara otomatis memperlihatkan kemampuannya.
Skill yang baik juga akan mencerminkan  kemampuan “melaksanakan” pekerjaan, memimpin anak buah, negosiasi, mengatur waktu, menganalisa keadaan, menjual, bersahabat dengan orang lain.

Attitude memiliki arti kecenderungan sikap. Attitude merupakan refleksi dari filter nilai seseorang.Attitude seseorang akan sangat memengaruhi cocok tidaknya dia dalam suatu peran dipekerjaannya. Seseorang yang memiliki attitude suka melayani dan ramah akan lebih pas dengan tugas menjalin hubungan dengan pelanggan seperti ketika berhadapan  dengan customer . Attitude, atau sikap, adalah hal yang sangat penting, berhubungan dengan kepuasan pelanggan. Kemauan kerja keras, simpati dan empati, kemauan beradaptasi, optimisme yang tinggi, semuanya berpengaruh terhadap kesuksesan layanan.


Setiap pekerjaan, sering membutuhkan gabungan dari ketiga hal diatas. Untuk berlangsungnya layanan kesehatan maka kebutuhan penempatan staf tergantung dari jenis layanan. Misalnya perawat atau staf yang berhubungan dengan pelanggan, maka yang dibutuhkan dalam proses rekruitmen adalah yang mempunyai skill dan attitutude yang baik. Akan tetapi untuk kepentingan administrasi maka yang dipentingkan adalah knowledge dan  skill yang lebih diutamakan, walaupun dalam attitude juga penting tapi pendidikan dan keterampilan dibutuhkan untuk berlangsungnya sarana yang terstandarisasi.  Untuk jabatan top  Manager, maka yang dibutuhkan adalah  kemampuan memimpin, mengatur, memberikan presentasi, pengetahuan dan sikap yang optimis dan empati. Posisi –posisi penting ini dibutuhkan orang yang mempunyai knowledge, skill dan attitude yang memadai, karena posisi ini sangat menentukan kesuksesan suatu perusahaan.

Dapat disimpulkan bahwa knowledge, skill & attitude, merupakan tiga hal penting dalam proses rekruitmen. Akan tetapi dalam memenuhi kriteria ideal tersebut tentulah sulit, oleh karenanya dalam proses rekruitmen yang paling dipentingkan adalah orang atau pegawai yang memiliki kriteria sesuai dengan standar yang tepat dengan kebutuhan.  


REFERENSI:

Kraiger, K., Ford, J., Salas, E. (1993). Application of cognitive, skill-based, and affective theories of learning outcomes to new methods of training evaluation. Journal of Applied Psychology, 78, 311-328.

Quinones, M.A. and Ehrenstein, A. (1997). Training for a Rapidly Changing Workplace: Applications of Psychological Research. Washington, D.C.: American Psychological Association, p. 154.

http://www.google.co.th/search?q=exploring+attitudes+knowledge+skills+SRH++training&rls=com.microsoft:*:IE-SearchBox&ie=UTF-8&oe=UTF-8&sourceid=ie7&rlz=1I7SNYN_en-GB

Sharlyn Lauby (2013). The Difference Between Knowledge, Skills and Abilities