Kamis, 02 Juli 2015

Neurofeedback adalah alat unik untuk mengembangkan keterampilan kognitif dan meningkatkan kinerja otak
















Apakah Neurofeedback?
     Neurofeedback terapi melibatkan pelatihan langsung dari fungsi otak, di mana Otak Belajar untuk berfungsi lebih efisien. Pada Solusi Kognitif, kita amati otak dalam tindakan dari saat ke saat, dan menunjukkan informasi yang kembali ke orang tersebut. Melalui umpan balik visual dan pendengaran, otak dihargai untuk mengubah kegiatan sendiri dengan pola yang lebih tepat. Ini adalah bertahap proses belajar, dan berlaku untuk setiap aspek dari fungsi otak yang kita dapat ukur. 

     Neurofeedback kadang-kadang disebut Biofeedback EEG, karena didasarkan pada aktivitas otak listrik (electroencephalogram atau EEG). Neurofeedback dasarnya pelatihan dalam pengaturan diri. Pengaturan diri merupakan bagian penting dari fungsi otak yang baik, dan self-regulasi pelatihan memungkinkan sistem saraf pusat untuk berfungsi pada tingkat optimal.

Siapa yang akan diuntungkan Neurofeedback?
     Neurofeedback menangani masalah-masalah sebagian besar dari disregulasi otak. Ini terjadi untuk menjadi banyak, dan mencakup spektrum kecemasan-depresi, defisit perhatian dan masalah belajar, gangguan perilaku, gangguan tidur, migrain, serta PMS dan gangguan emosional. Neurofeedback juga berguna untuk kondisi otak organik seperti kejang, spektrum autisme, dan cerebral palsy.

Bagaimana Neurofeedback bekerja?
     Pada Solusi Kognitif Learning Center, semua masuk pasien pertama menjalani EEG Kuantitatif (QEEG) untuk memetakan Aktivitas listrik di setiap wilayah otak. Berikut ini prosedur diagnostik, umpan balik dan penjelasan menyeluruh temuan disediakan. 
    
     Untuk pengobatan sendiri, kami menerapkan elektroda pada kulit kepala untuk mendengarkan pada aktivitas gelombang otak. Informasi ini diproses oleh komputer, dan kita kemudian ekstrak data tentang frekuensi gelombang otak tertentu kunci. 
    
    Kami menunjukkan pasang surut dan aliran ini kembali kegiatan untuk Pasien, yang mencoba untuk mengubah tingkat aktivitas. Beberapa frekuensi kita ingin mempromosikan, sementara yang lain kita ingin berkurang. Informasi ini disajikan untuk orang dalam bentuk video game atau film, dan pasien secara efektif memainkan video game dengan otaknya. 
    
     Akhirnya aktivitas gelombang otak adalah "berbentuk" ke arah yang lebih diinginkan, kinerja yang lebih diatur. Frekuensi kami menargetkan serta lokasi tertentu pada kulit kepala di mana kita mendengarkan pada otak bervariasi dari pasien ke pasien.


      Terapi neurofeedback adalah salah satu pilihan terapi yang menjanjikan saat ini untuk penanganan ADHD (Attention Deficit and Hyperactivity Disorder). Tujuan terapi adalah membuat pasien mengubah cara kerja otaknya sehingga fungsinya lebih optimal, tidak seperti seseorang dengan ADHD.