Senin, 28 Agustus 2017

Lowongan pekerjaan

Yayasan bina talenta center tunas bangsa karya mandiri

Membuka lapangan pekerjaan Untuk "GURU"
 Jika berminat bisa mengirim email langsung ke talentaanakspesial@gmail.com dengan Subject : Lamaran Pekerjaan
Atau bisa datang langsung ke Talenta center Berlokasi di 
Ruko Sentral Niaga Kalimalang
Jl, Jend. A. Yani Blok No. 1 B6-7
Kayuringin Jaya - Bekasi Selatan
Kota Bekasi
02188856183 



Kamis, 24 Agustus 2017

Macam - Macam Autisme.



Autisme dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder R-IV merupakan salah satu dari lima jenis gangguan dibawah payung PDD (Pervasive Development Disorder) di luar ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) dan ADD (Attention Deficit Disorder). Gangguan perkembangan perpasiv (PDD) adalah istilah yang dipakai untuk menggambarkan beberapa kelompok gangguan perkembangan di bawah (umbrella term) PDD, yaitu:
1.      Autistic Disorder (Autism) Muncul sebelum usia 3 tahun dan ditunjukkan adanya hambatan dalam interaksi sosial, komunikasi dan kemampuan bermain secara imaginatif serta adanya perilaku stereotip pada minat dan aktivitas.

2.      Asperger’s Syndrome Hambatan perkembangan interaksi sosial dan adanya minat dan aktivitas yang terbatas, secara umum tidak menunjukkan keterlambatan bahasa dan bicara, serta memiliki tingkat intelegensia rata-rata hingga di atas rata-rata.

3.      Pervasive Developmental Disorder – Not Otherwise Specified (PDD-NOS) Merujuk pada istilah atypical autism, diagnosa PDD-NOS berlaku bila seorang anak tidak menunjukkan keseluruhan kriteria pada diagnosa tertentu (Autisme, Asperger atau Rett Syndrome). 

4.      Rett’s Syndrome Lebih sering terjadi pada anak perempuan dan jarang terjadi pada anak laki-laki. Sempat mengalami perkembangan yang normal kemudian terjadi kemunduran/kehilangan kemampuan yang dimilikinya; kehilangan kemampuan fungsional tangan yang digantikan dengan gerakkan-gerakkan tangan yang berulang-ulang pada rentang usia 1 – 4 tahun. 

5.      Childhood Disintegrative Disorder (CDD) Menunjukkan perkembangan yang normal selama 2 tahun pertama usia perkembangan kemudian tiba-tiba kehilangan kemampuan-kemampuan yang telah dicapai sebelumnya. 

6.  Diagnosa Pervasive Develompmental Disorder Not Otherwise Specified (PDD – NOS) umumnya digunakan atau dipakai di Amerika Serikat untuk menjelaskan adanya beberapa karakteristik autisme pada seseorang (Howlin, 1998: 79). National Information Center for Children and Youth with Disabilities (NICHCY) di Amerika Serikat menyatakan bahwa Autisme dan PDD – NOS adalah gangguan perkembangan yang cenderung memiliki karakteristik serupa dan gejalanya muncul sebelum usia 3 tahun. Keduanya merupakan gangguan yang bersifat neurologis yang mempengaruhi kemampuan berkomunikasi, pemahaman bahasa, bermain dan kemampuan berhubungan dengan orang lain. Ketidakmampuan beradaptasi pada perubahan dan adanya respon-respon yang tidak wajar terhadap pengalaman sensoris seringkali juga dihubungkan pada gejala autisme.

Selasa, 22 Agustus 2017

Apa itu bipolar? Dan Penybabnya?



Gangguan Bipolar atau Bipolar Disorder adalah perubahan mood atau suasana perasaan yang ekstrim pada seseorang. Pada satu masa seseorang memiliki keadaan emosi memuncak dan amat bahagia atau disebut manik, namun pada waktu yang lain berubah menjadi sebaliknya, hanya hipomanik bahkan menjadi sangat depresi. Oleh sebab itu gangguan bipolar ini juga dapat disebut dengan “manic depression”.



Kedua mood ini dapat berubah-ubah tanpa terkontrol. Perubahan mood seperti ini dapat terjadi beberapa kali dalam satu tahun, bahkan bila kondisinya parah dapat terjadi beberapa kali dalam seminggu.

Kondisi manik atau emosi yang memuncak tidak selalu ditandai dengan orang yang selalu marah-marah. Dalam hal ini dikatakan manik, dimana tidak hanya berupa marah-marah, tetapi juga luapan ekspresi yang berlebihan. Contoh beberapa gejala dari orang yang mengalami episode manik, antara lain :
Ø Merasa sangat senang berlebihan atau euphoria
Ø Kepercayaan diri yang sangat meningkat
Ø Memiliki banyak energi
Ø Melakukan aktivitas yang jauh lebih banyak atau lebih aktif dari biasanya
Ø Waktu tidur yang sangat sebentar
Ø Berbicara sangat cepat mengenai banyak hal yang berbeda-beda
Ø Mudah marah dan tersinggung
Ø Memiliki pemikiran yang sangat cepat dan berubah-ubah
Ø Merasa dapat melakukan banyak hal dalam waktu yang bersamaan
Ø Melakukan hal yang beresiko tinggi, seperti menghambur-hamburkan uang, seks bebas, melakukan hal-hal ekstrim lainnya diluar kebiasaan sehari-hari

Sedangkan seseorang yang sedang mengalami mood depresi dapat diketahui terutama dari aktivitas hobinya. Hobi yang biasa dilakukan, tidak lagi dilakukan atau hilang minat sama sekali. Selain itu dapat juga dijumpai gejala-gejala sebagai berikut :
Ø Merasa sangat sedih, hampa, atau putus asa
Ø Tidak bersemangat atau tidak memiliki energi
Ø Tidak mau melakukan aktivitas apapun
Ø Memiliki gangguan tidur, bisa waktu tidur yang terlalu sediki atau bahkan terlalu lama
Ø Merasa tidak dapat menikmati hal apapun
Ø Merasa cemas
Ø Sulit berkonsentrasi
Ø Sering lupa
Ø Merasa lemas terus menerus
Ø Mudah menangis berlebihan tanpa alasan yang masuk akal
Ø Mengurung diri di dalam kamar
Ø Sering berpikir tentang kematian atau keinginan untuk bunuh diri

Gangguan bipolar dapat pula terjadi perubahan mood yang tidak terlalu ekstrim. Sebagai contoh, beberapa kasus gangguan bipolar dengan episode hipomanik dimana gejala-gejalanya lebih ringan dari manik. Pada episode hipomanik, seseorang dapat merasa sangat baik, sangat produktif dan segala sesuatunya berjalan baik, tidak ada kesalahan. Akan tetapi keluarga dan orang-orang di sekitarnya dapat merasakan adanya perubahan mood atau perubahan aktivitas dari orang-orang dengan gangguan bipolar. Episode hipomanik biasanya hanya berlangsung selama 4 hari, sedangkan episode manik dapat berlangsung minimal 1 minggu. Tanpa adanya penanganan yang tepat, maka orang yang dengan gangguan hipomanik dapat berkembang menjadi manik. Bipolar disorder merupakan kondisi murni karena gangguan mental, bukan karena penyebab lain seperti efek samping penggunaan alcohol, obat-obatan, atau pengaruh penyakit tertentu.

Penyebab dan Faktor Resiko bipolar disorder

Terjadinya gangguan bipolar diyakini tidak hanya disebabkan oleh 1 faktor saja, melainkan banyak faktor yang dapat meningkatkan resiko terjadinya gangguan bipolar, diantaranya :

Struktur dan fungsi otak
Mekanisme kerja otak pada orang dengan gangguan bipolar dengan orang normal atau dengan gangguan mental lain, memiliki karakteristik sendiri-sendiri. Hal ini penting untuk diketahui untuk menentukan pengobatan yang tepat untuk tiap-tiap gangguan mental.
Genetik
Ada kecenderungan bahwa gangguan bipolar dipengaruhi oleh faktor genetik, namun tidak selalu. Apabila ada 2 bayi kembar identik, salah satu bayi mengalami gangguan bipolar, maka bayi yang satu lagi belum tentu akan mengalami gangguan bipolar juga walaupun memiliki genetik yang sama.
Keturunan
Anak yang memiliki riwayat keluarga, orang tua atau saudara kandung dengan gangguan bipolar, maka cenderung akan memiliki gangguan bipolar juga. Penegakan Diagnosis

Senin, 21 Agustus 2017

BUKU STRATEGI & METODE BELAJAR UNTUK ANAK ADHD



Buku yang sangat bermanfaat untuk orang tua & remaja

untuk order via telepon : 021 -88856183

untuk order via Whatsapp : 0895-0775-5336

untuk order via facebook : Talenta Center

untuk order via langsung : 
Talenta Center Bekasi
Ruko Sentral Niaga Kalimalang
 Jl. Jend. A. Yani. No. 1 Blok B6-7
Kayuringin Jaya - Kota Bekasi 

Bisa Order Keseluruh INDONESIA
* stok terbatas 

Kamis, 17 Agustus 2017

SELAMAT HARI KEMERDEKAAN INDONESIAKU.


Saya & Keluarga, Talenta Center Bekasi, Talenta Center Parung & Islamic Green School (IGS) Bekasi
Mengucapkan Selamat Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke 72.
Semoga Indonesia menjadi lebih jaya & menjadi negara yang maju.



Rabu, 16 Agustus 2017

Daftar Fasilitas Di Klinik Talenta Center



UNTUK INFO LEBIH LANJUT HUBUNGI :
021-88856183

Apa Yang di maksud IQ ?


IQ atau Intelegent Quotient adalah score/nilai yang menunjukkan tingkat kecerdasan seseorang berdasarkan perbandingan dengan sesamanya dalam satu populasi. Cara mengetahui tingkat IQ seseorang biasanya dilakukan melalui Psikotest yang terdiri dari berbagai metode.
IQ diklasifikasi berdasarkan metode test yang digunakan.

Stanford-Binet mengklasifikasikan nilai IQ normal yang berkisar diantara 85 – 115.
Lewis Terman mengklasifikasikan nilai IQ normal pada kisaran 90 – 109.
Wechsler mengklasifikasikan IQ normal pada angka 100 dengan nilai toleransi 15 (berarti 85 – 115).
Untuk klasifikasi umum, digunakan klasifikasi berdasarkan hasil kompromi ketiga metode diatas.
70 – 79 : Tingkat IQ rendah atau keterbelakangan mental
80 – 90 : Tingkat IQ rendah yang masih dalam kategori normal (Dull Normal)
91 – 110 :   Tingkat IQ normal atau rata-rata
111 – 120 : Tingkat IQ tinggi dalam kategori normal (Bright Normal)
120 – 130 : Tingkat IQ superior
131 : atau lebihTingkat IQ sangat superior atau jenius.





Kisaran rata-rata IQ manusia normal adalah 91~110, sebagai perbandingan dibawah ini ada daftar orang-orang yang memiliki tingkat kecerdasan diatas-rata, mungkin dapat membandingkannya dengan IQ anda.
  • Leonardo da Vinci Universal Genius,asal Italy, IQ 220
  • Johann Wolfgang von Goethe — Germany : 210
  • Kim Ung-Yong, ilmuwan fisika, Korea Selatan : 210
  • Gottfried Wilhelm von Leibniz — Germany: 205
  • Blaise Pascal Mathematician & religious philosopher France: 195
  • Garry Kasparov, pecatur Russia: 190
  • Sir Isaac Newton Scientist England: 190
  • Galileo Galilei Physicist & astronomer & philosopher Italy: 185
  • Buonarroti Michelangelo Artist, poet & architect Italy: 180
  • Johannes Kepler Mathematician, physicist & astronomer Germany: 175
  • Johann Strauss Composer Germany: 170
  • Martin Luther Theorist Germany: 170
  • Plato Philosopher Greece: 170
  • Ludwig van Beethoven Composer Germany: 165
  • Johann Sebastian Bach Composer Germany: 165
  • James Watt Physicist & technician Scotland: 165
  • Wolfgang Amadeus Mozart Composer Austria: 165
  • Bill Gates CEO, Microsoft USA: 160
  • Albert Einstein Physicist USA: 160
  • Paul Allen Microsoft cofounder: USA 160
  • Nicolaus Copernicus Astronomer Poland: 160
  • Benjamin Franklin Writer, scientist & politician USA: 160
  • James Cook Explorer England: 160
  • Stephen W. Hawking Physicist England: 160
  • Wolfgang Amadeus Mozart: 154
  • John Quincy Adams President USA: 153
  • Bonaparte Napoleon Emperor France: 145
  • Adolf Hitler Nazi leader Germany: 141
Secara umum tingkatan IQ manusia dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Idiot IQ (0-29)
Idiot dikelompok kedalam orang yang keterbelakangan mentalnya paling rendah. Orang seperti ini hanya mampu mengucapkan beberapa kata saja bahkan tidak dapat berbicara sekalipun. Biasanya tidak dapat mengurus dirinya sendiri seperti mandi, berpakaian, makan dan sebagainya, seumur hidupnya hanya tinggal ditempat tidur saja. Perkembangan intelegensinya dapat disamakan dengan anak normal 2 tahun

2. Imbecile IQ (30-40)
Level Imbecile setingkat lebih tinggi dari pada anak idiot. Ia hanya bisa belajar berbahasa dan bisa mengurus dirinya. Anak level ini dapat kita berikan pekerjaan-pekerjaan ringan, walaupun kesehariannya selalu bergantung, tetapi belum dapat mandiri. Kecerdasannya setara dengan anak normal berusia 3 sampai 7 tahun. Anak-anak imbecile tidak dapat dididik di sekolah biasa. 

3. Moron atau Debil IQ / Mentally retarted (50-69)
Ditingkat tertentu anak kelompok Debil IQ masih dapat belajar membaca, menulis, membuat perhitungan sederhana, mampu merencanakan dan memecahkan permasalahan. Banyak anak-anak debil ini mendapat pendidikan di sekolah-sekolah luar biasa.

4. Kelompok bodoh IQ dull/ bordeline (70-79)
Kelompok ini berada diatas kelompok terbelakang dan dibawah kelompok normal (sebagai batas). Orang tingkat ini sudah mampu bersekolah pada sekolah lanjutan walaupun akan mengalami kesulitan saat semester akhir.

5. Normal rendah (below avarage), IQ 80-89
Orang pada level ini memiliki daya nalar lambat dalam belajarnya tetapi dapat digolongkan kedalam kelompok rata-rata atau sedang pada tingkat bawah.

6. Normal sedang, IQ 90-109
Level ini merupkan kelompok normal atau rata-rata, orang ditingkat ini adalah kelompok terbesar presentasenya dalam populasi penduduk dunia.

7. Normal tinggi (above average) IQ 110-119
Kelompok ini merupakan kelompok orang yang normal tetapi berada pada tingkat daya nalar yang tinggi.
 
8. Cerdas (superior) ,IQ 120-129
Orang cerdas sangat berhasil dalam pekerjaan dan akademik. Orang seperti ini ditempatkan pada kelas-kelas biasa, ketua kelas biasanya dari golongan ini.

9. Sangat cerdas (very superior/ gifted) IQ 130-139

Orang very superior lebih cakap dalam membaca, memiliki daya ingat yang baik dalam bilangan, perbendaharaan kata yang luas, lebih cepat memahami pengertian yang abstrak. Pada umumnya, faktor kesehatan, ketangkasan, dan kekuatan lebih menonjol dibandingkan anak normal.

10. Genius IQ 140>
Orang seperti ini memiliki kemampuan menyelesaikan masalah dan mampu menemukan sesuatu yang baru meskipun dia tidak bersekolah. Kelompok ini berada pada seluruh ras dan bangsa, dalam semua tingkat ekonomi baik laki-laki maupun perempuan. Contoh orang-orang genius ini adalah Edison dan Einstein.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kualitas intelegensi atau kecerdasan yang tinggi dipandang sebagai faktor yang mempengaruhi keberhasilan individu dalam belajar dan meraih kesuksesan.
Namun baru-baru ini telah berkembang pandangan lain yang menyatakan bahwa faktor yang paling dominan yang mempengaruhi keberhasilan individu dalam hidupnya bukan semata-mata ditentukan oleh tingginya kecerdasan intelektual, tapi oleh faktor kemantapan emosional (Daniel Goleman disebut Emotional Intelegence). Ia mengemukakan orang yang gagal dalam hidupnya bukan karena kecerdasan intelektualnya rendah, namun mereka kurang memiliki kecerdasan emosional mekipun intelegensinya berada pada tingkatan rata-rata. Tidak sedikit orang yang sukses dalamnya hidupnya karena memilki kecerdasan emosional.
Kecerdasan emosional ini semakin perlu di pahami, dimilki dan diperhatikan dalam pengembangannya karena mengingat kehidupan dewasa ini semakin kompleks. Kehidupan yang sangat kompleks ini memberikan dampak yang sangat buruk terhadap konstelasi kehidupan emosional individu. Dalam hal ini Daniel Goleman mengemukakan hasil survei terhadap para orang tua dan guru yang hasilnya bahwa ada kecenderungan yang sama di seluruh dunia, yaitu generasi sekarang banyak mengalami kesulitan emosional daripada generasi sebelumnya, mereka lebih kesepian dan pemurung, lebih bringasan dan kurang menghargai sopan santun, lebih gugup dan mudah cemas, lebih impulsif dan agresif.
Persentase IQ manusia berdasarkan jumlah populasi penduduk dunia
  • 130+ :  Sangat superior sekitar 2.2%
  • 120 -129 : Superior sekitar 6.7%
  • 110 -119 : Rata-rata plus sekitar16.1%
  • 90 -109 : Rata-rata sekitar 50%
  • 80 – 89 : Rata-rata minus sekitar 16.1%
  • 70 – 79 : Garis batas sekitar 6.7%
  • Below 70 : Sangat rendah 2.2%

Selasa, 15 Agustus 2017

FAKTOR - FAKTOR & CIRI - CIRI KESULITAN BELAJAR


Faktor-Faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar :
 
·  Rendahnya kemampuan intelektual anak.
·  Gangguan perasaaan atau emosi.
·  Kurangnya motivasi untuk belajar.
·  Kurang matangnya anak untuk belajar.
·  Usia terlampau muda.
·  Latar belakang sosial yang tidak menunjang.
·  Kebiasaan belajar yang kurang baik.
·  Kemampuan mengingat yag rendah.
·  Terganggunya alat-alat indra.
·  Proses belajar mengajar yang tidak sesuai
Tidak adanya dukungan dari lingkungan belajar

Ciri – Ciri kesulitan belajar : 
   
   Menunjukkan adanya hasil blajar yang rendah.
       Hasil yang dicapai tidak sesuai dengan usaha yang dilakukan.
       Lambat dalam melakukan tugas-tugas kegiatan belajar.
       Menunjukkan sikap-sikap yang kurang wajar.
       Menunjukkan perilaku yang berkelainan.
       Menunjukkan gejala emosi yang kurang wajar.