Rabu, 25 November 2015
Outline expert meeting Komisi III DPD RI denga tema Kekerasan pada anak dan perlindungan hukum
Kamis, 22 Oktober 2015
SEMINAR DETEKSI DINI & PENANGANAN KEKERASAN SEKSUAL PADA ANAK YANG DISELENGGARAKAN RS. Dr. SOEHARTO HEERDJAN
Jakarta, Belakangan kabar kekerasan seksual terhadap
anak makin sering muncul di media massa. Masyarakat diimbau untuk lebih
melindungi anak dan waspada terhadap pelaku dengan kelainan seksual
paedofilia.
Dijelaskan oleh dr Suzy Yusna Dewi, SpKJ(K), dari RSJ dr Soeharto Heerdjan paedofilia dilihat dari sisi medis merupakan salah satu bentuk gangguan mental bernama parafilia. Orang pengidap parafilia mempunyai kelainan otak yang membuatnya bisa terangsang secara seksual ketika berinteraksi dengan objek tertentu yang tak biasa.
"Kalau dilihat pakai MRI ada permasalahan di frontal dan temporal lobe otak. Gambaran menurut PET scanning ada berkurangnya metabolisme glukosa di daerah frontal dan temporal akibatnya jadi kurang empati," ujar dr Suzy pada seminar kekerasan seksual anak di RSJ dr Soeharto Heerdjan, Jl Latumenten, Jakarta Barat, Kamis (22/10/2015)
Dr Suzy mengatakan karena ada gangguan tersebut maka sebetulnya ciri
seorang pengidap paedofilia bisa dilihat. Sebagian besar pengidap punya
banyak teman anak-anak namun hanya sedikit teman dengan usia sebayanya.
"Dia cuma punya hubungan terbatas dengan teman sebaya. Dia terampil dalam memanipulasi anak dan sering beraktivitas dengan anak-anak tanpa melibatkan orang dewasa lain," kata dr Suzy.
Sebagian besar paedofil yang menjadi pelaku kekerasan seksual datang dari lingkungan terdekat anak. Menurut dr Suzy sekitar 60 persen pelaku datang dari kenalan sekitar seperti teman bermain, 30 persen keluarga, dan 10 persen orang asing.
"Kita harus menyadari bahwa orang dewasa manapun bisa menjadi pelaku kekerasan seksual. Perhatikan tanda-tanda grooming seperti sangat memerhatikan dan selalu memenuhi keinginan anak," pungkas dr Suzy.
Dr. Susy menjelaskan bahwa kekerasan seksual pada anak berdampak pada psikologis jangka panjang. "Pasien anak-anak yang saya tangani hanya menjawab, `Saya ingin lupakan`. Itu saja, tak mau menjawab pertanyaan lain," tutur dr Susy dalam seminarnya.
"Trauma-trauma karena kekerasan ini membuat kecenderungan korban menjadi pelaku berikutnya," pungkas dr Susy..
Korban kekerasan seksual yang terjadi pada anak-anak cenderung menjadi pelaku berikutnya bila tak mendapat terapi penyembuhan trauma
kutipan :
Dijelaskan oleh dr Suzy Yusna Dewi, SpKJ(K), dari RSJ dr Soeharto Heerdjan paedofilia dilihat dari sisi medis merupakan salah satu bentuk gangguan mental bernama parafilia. Orang pengidap parafilia mempunyai kelainan otak yang membuatnya bisa terangsang secara seksual ketika berinteraksi dengan objek tertentu yang tak biasa.
"Kalau dilihat pakai MRI ada permasalahan di frontal dan temporal lobe otak. Gambaran menurut PET scanning ada berkurangnya metabolisme glukosa di daerah frontal dan temporal akibatnya jadi kurang empati," ujar dr Suzy pada seminar kekerasan seksual anak di RSJ dr Soeharto Heerdjan, Jl Latumenten, Jakarta Barat, Kamis (22/10/2015)
"Dia cuma punya hubungan terbatas dengan teman sebaya. Dia terampil dalam memanipulasi anak dan sering beraktivitas dengan anak-anak tanpa melibatkan orang dewasa lain," kata dr Suzy.
Sebagian besar paedofil yang menjadi pelaku kekerasan seksual datang dari lingkungan terdekat anak. Menurut dr Suzy sekitar 60 persen pelaku datang dari kenalan sekitar seperti teman bermain, 30 persen keluarga, dan 10 persen orang asing.
"Kita harus menyadari bahwa orang dewasa manapun bisa menjadi pelaku kekerasan seksual. Perhatikan tanda-tanda grooming seperti sangat memerhatikan dan selalu memenuhi keinginan anak," pungkas dr Suzy.
Dr. Susy menjelaskan bahwa kekerasan seksual pada anak berdampak pada psikologis jangka panjang. "Pasien anak-anak yang saya tangani hanya menjawab, `Saya ingin lupakan`. Itu saja, tak mau menjawab pertanyaan lain," tutur dr Susy dalam seminarnya.
"Trauma-trauma karena kekerasan ini membuat kecenderungan korban menjadi pelaku berikutnya," pungkas dr Susy..
Korban kekerasan seksual yang terjadi pada anak-anak cenderung menjadi pelaku berikutnya bila tak mendapat terapi penyembuhan trauma
kutipan :
- http://m.liputan6.com/health/read/2346447/korban-kekerasan-seksual-cenderung-jadi-pelaku-berikutnya
- http://health.detik.com/read/2015/10/22/114651/3050571/1301/waspada-kekerasan-seksual-pada-anak-kenali-ciri-ciri-paedofil
Kamis, 02 Juli 2015
Neurofeedback adalah alat unik untuk mengembangkan keterampilan kognitif dan meningkatkan kinerja otak
Apakah Neurofeedback?
Neurofeedback terapi melibatkan pelatihan langsung dari fungsi otak, di mana Otak Belajar untuk berfungsi lebih efisien. Pada Solusi Kognitif, kita amati otak dalam tindakan dari saat ke saat, dan menunjukkan informasi yang kembali ke orang tersebut. Melalui umpan balik visual dan pendengaran, otak dihargai untuk mengubah kegiatan sendiri dengan pola yang lebih tepat. Ini adalah bertahap proses belajar, dan berlaku untuk setiap aspek dari fungsi otak yang kita dapat ukur.
Neurofeedback kadang-kadang disebut Biofeedback EEG, karena didasarkan pada aktivitas otak listrik (electroencephalogram atau EEG). Neurofeedback dasarnya pelatihan dalam pengaturan diri. Pengaturan diri merupakan bagian penting dari fungsi otak yang baik, dan self-regulasi pelatihan memungkinkan sistem saraf pusat untuk berfungsi pada tingkat optimal.
Siapa yang akan diuntungkan Neurofeedback?
Neurofeedback menangani masalah-masalah sebagian besar dari disregulasi otak. Ini terjadi untuk menjadi banyak, dan mencakup spektrum kecemasan-depresi, defisit perhatian dan masalah belajar, gangguan perilaku, gangguan tidur, migrain, serta PMS dan gangguan emosional. Neurofeedback juga berguna untuk kondisi otak organik seperti kejang, spektrum autisme, dan cerebral palsy.
Bagaimana Neurofeedback bekerja?
Pada Solusi Kognitif Learning Center, semua masuk pasien pertama menjalani EEG Kuantitatif (QEEG) untuk memetakan Aktivitas listrik di setiap wilayah otak. Berikut ini prosedur diagnostik, umpan balik dan penjelasan menyeluruh temuan disediakan.
Untuk pengobatan sendiri, kami menerapkan elektroda pada kulit kepala untuk mendengarkan pada aktivitas gelombang otak. Informasi ini diproses oleh komputer, dan kita kemudian ekstrak data tentang frekuensi gelombang otak tertentu kunci.
Kami menunjukkan pasang surut dan aliran ini kembali kegiatan untuk Pasien, yang mencoba untuk mengubah tingkat aktivitas. Beberapa frekuensi kita ingin mempromosikan, sementara yang lain kita ingin berkurang. Informasi ini disajikan untuk orang dalam bentuk video game atau film, dan pasien secara efektif memainkan video game dengan otaknya.
Akhirnya aktivitas gelombang otak adalah "berbentuk" ke arah yang lebih diinginkan, kinerja yang lebih diatur. Frekuensi kami menargetkan serta lokasi tertentu pada kulit kepala di mana kita mendengarkan pada otak bervariasi dari pasien ke pasien.
Terapi neurofeedback adalah salah satu pilihan terapi yang menjanjikan saat ini untuk penanganan ADHD (Attention Deficit and Hyperactivity Disorder). Tujuan terapi adalah membuat pasien mengubah cara kerja otaknya sehingga fungsinya lebih optimal, tidak seperti seseorang dengan ADHD.
TOPIK :
ABK,
ADHD,
adhd center.,
Agresifitas,
AUTIS,
Autisme,
cemas,
Depresi,
Gangguan kepribadian,
gangguan perilaku,
hiperaktif,
pengobatan,
school refusal,
solusi adhd,
stress,
terapi,
tes penunjang adhd
Selasa, 30 Juni 2015
MENGENAL KEPRIBADIAN MENURUT MBTI (Myers-Briggs Type Indicator) by C. G. Jung
Cara
mudah melakukan pencarian partner bisnis
atau staf yang cocok dengan karakter kita
Dimensi MBTI dalam Kepribadian ISTJ
I – Introversion: cenderung tenang
dan pendiam. Mereka umumnya lebih suka berinteraksi intensif hanya dengan
beberapa teman dekat daripada dengan memilih dengan banyak orang, dan mereka
mengeluarkan energi dalam situasi sosial, dan memperoleh energi saat
menyendiri.
S – Sensing: cenderung lebih
menyukai hal konkret daripada abstrak. Mereka memusatkan perhatian mereka pada
detail daripada gambaran besar, dan realitas langsung daripada kemungkinan masa
depan.
T – Thinking: cenderung lebih
menilai berdasarkan kriteria obyektif daripada kriteria pribadi. Ketika membuat
keputusan, mereka umumnya memberikan bobot yang lebih pada logika daripada
pertimbangan sosial.
J – Judgment: cenderung untuk
merencanakan kegiatan mereka dan membuat keputusan di awal. Mereka mengontrol
melalui prediktabilitas.
Sebagai rekanan
usaha atau staf menghadapi karakter diatas harus terbuka untuk
memberikan masukkan jika diperlukan seperti membawa wawasan dinamika usaha agar
dapat lebih terbuka terhadap perubahan, akan tetapi semua ide di sampaikan
harus dengan fakta yang jelas sesuai dengan karakter partner tersebut.
Oleh karena itu rekan yang cocok adalah dengan karakter
dibawah ini:
E – Extraversion: termotivasi
melalui interaksi dengan orang lain, cenderung untuk menikmati jaringan perkenalan
yang luas, dan mendapatkan energi dalam situasi sosial.
N – Intuition: cenderung lebih
abstrak, fokus pada gambaran besar daripada detail, dan kemungkinan masa depan
daripada realitas yang ada.
T – Thinking: cenderung lebih
menilai berdasarkan kriteria obyektif daripada kriteria pribadi. Ketika membuat
keputusan, memberikan bobot yang lebih pada logika daripada pertimbangan
sosial.
P – Perception: Cenderung
menahan pendapat dan menunda keputusan, lebih memilih untuk “menjaga pilihan
tetap terbuka” sehingga dapat berubah sesuai kondisi.
Silahkan
mencoba…
TOPIK :
Anak Berkebutuhan Khusus,
kepribadian,
kiat,
kriteria pegawai,
mengenal kepribadian,
partnership,
perception,
personality,
problem solving,
rekan kerja,
rekrutmen,
sensing,
staff,
thinking
Jumat, 26 Juni 2015
KRITERIA REKRUITMEN STAF
KRITERIA REKRUITMEN
STAF
Bagaimana memilih Staf yang
tepat dalam proses rekruitment..??
Tulisan ini mungkin membantu
membuka sedikit wawasan agar kita tidak salah memilih staf..
Rekruitmen staf/ pegawai, merupakan suatu langkah
awal, dalam menentukan keberhasilan dalam unit usaha terutama yang berhubungan
dengan kesehatan dan pendidikan. Dalam hal ini
ketepatan dalam memilih staf yang sesuai dengan posisi menunjang
berlangsungnya usaha tersebut.
Bagan dibawah ini
mengisyaratkan pentingnya memilih staf yang sesuai dalam kriteria yang
dibutuhkan dalam suatu perusahaan yang memberi layanan;
Knowledge
adalah
ilmu pengetahuan, yang dapat kita manfaatkan untuk
menyelesaikan
pekerjaan yang dibutuhkan. Pengetahuan merupakan apa saja yang
diketahui. Pengetahuan didapat bisa dari pendidikan, pelatihan
serta pengalaman. Pengetahuan merupakan
proses masuknya informasi keotak kita yang disimpan dalam memori. Ada dua jenis pengetahuan, yaitu pengetahuan fakta berupa informasi yang kita
terima sebagai kenyataan dan pengetahuan eksperiensial berupa pemahaman yang
kita peroleh berasal dari pengalaman kita. Pengetahuan dibutuhkan untuk
meningkatkan performance dan kualitas pekerjaan.
Skills
bisa diartikan sebagai ketrampilan atau
cara untuk melakukan sesuatu. Landasan dari keterampilan adalah pembelajaran secara praktek lapangan. Seseorang yang mempunyai pengetahuan yang baik, pendidikan yang tinggi, belum tentu mempunyai
keterampilan yang memadai dan sesuai dengan kebutuhan. Keterampilan
bisa ditransfer dari individu keindividu lainnya melalui proses
pembelajaran bertahap. Cara yang paling efektif untuk mentransfer skills adalah
dengan mengikut sertakan si pembelajar melakukan tahapan pekerjaan tersebut dalam konteks
pelatihan lapangan dan melakukan pengulangan secara terus menerus. Misalnya
dibidang IT, pengalaman mengoperasikan
komputer sangat diperlukan, untuk mempercepat pendataan. Contoh lain adalh keterampilan
perawat dalam asuhan keperawatan dalam institusi RS sangat dibutuhkan ketimbang
pendidikan tinggi, tetapi tidak mampu dalam memberi asuhan keperawatan.
Seseorang dengan kompetensi yang sesuai belum tentu mahir dalam mengerjakan
tugas. Skills diartikan sebagai expertness, practiced ability. Dengan
keterampilan secara tidak disadarai secara otomatis memperlihatkan
kemampuannya.
Skill
yang baik juga akan mencerminkan
kemampuan “melaksanakan” pekerjaan, memimpin anak buah, negosiasi,
mengatur waktu, menganalisa keadaan, menjual, bersahabat dengan orang lain.
Attitude memiliki
arti kecenderungan sikap. Attitude merupakan refleksi dari filter nilai seseorang.Attitude seseorang akan sangat memengaruhi cocok
tidaknya dia dalam suatu peran dipekerjaannya. Seseorang yang memiliki attitude
suka melayani dan ramah akan lebih pas dengan tugas menjalin hubungan
dengan pelanggan seperti ketika berhadapan
dengan customer . Attitude,
atau sikap, adalah hal yang sangat penting, berhubungan dengan kepuasan
pelanggan. Kemauan kerja keras, simpati dan empati,
kemauan beradaptasi, optimisme yang tinggi, semuanya berpengaruh terhadap
kesuksesan layanan.
Setiap
pekerjaan, sering membutuhkan gabungan dari ketiga hal diatas. Untuk
berlangsungnya layanan kesehatan maka kebutuhan penempatan staf tergantung dari
jenis layanan. Misalnya perawat atau staf yang berhubungan dengan pelanggan,
maka yang dibutuhkan dalam proses rekruitmen adalah yang mempunyai skill dan attitutude
yang baik. Akan tetapi untuk kepentingan administrasi maka yang dipentingkan
adalah knowledge dan skill yang lebih
diutamakan, walaupun dalam attitude juga penting tapi pendidikan dan
keterampilan dibutuhkan untuk berlangsungnya sarana yang terstandarisasi. Untuk jabatan top Manager, maka yang dibutuhkan adalah kemampuan memimpin, mengatur, memberikan
presentasi, pengetahuan dan sikap yang optimis dan empati. Posisi –posisi
penting ini dibutuhkan orang yang mempunyai knowledge, skill dan attitude yang
memadai, karena posisi ini sangat menentukan kesuksesan suatu perusahaan.
Dapat
disimpulkan bahwa knowledge, skill &
attitude, merupakan tiga hal penting dalam proses rekruitmen. Akan tetapi
dalam memenuhi kriteria ideal tersebut tentulah sulit, oleh karenanya dalam
proses rekruitmen yang paling dipentingkan adalah orang atau pegawai yang
memiliki kriteria sesuai dengan standar yang tepat dengan kebutuhan.
REFERENSI:
Kraiger, K., Ford, J., Salas, E. (1993). Application
of cognitive, skill-based, and affective theories of learning outcomes to new
methods of training evaluation. Journal of Applied Psychology, 78,
311-328.
Quinones, M.A. and Ehrenstein, A. (1997). Training for a Rapidly Changing
Workplace: Applications of Psychological Research. Washington, D.C.: American Psychological Association,
p. 154.
http://www.google.co.th/search?q=exploring+attitudes+knowledge+skills+SRH++training&rls=com.microsoft:*:IE-SearchBox&ie=UTF-8&oe=UTF-8&sourceid=ie7&rlz=1I7SNYN_en-GB
Senin, 04 Mei 2015
Kenali gangguan Bipolar dan obati secepatnya.!!!!!
Gangguan bipolar adalah kondisi seseorang yang mengalami perubahan
suasana hati secara fluktuatif dan drastis,misalnya tiba-tiba menjadi
sangat bahagia dari yang sebelumnya murung. Nama lain dari gangguan
bipolar adalah manik depresif.
Terdapat dua episode dalam
gangguan bipolar, yaitu episode mania (fase naik) dan depresi (fase
turun). Pada periode mania, penderita menjadi terlihat sangat
bersemangat, enerjik, dan bicara cepat. Sedangkan pada periode depresi,
penderita akan terlihat sedih, lesu, dan hilang minat terhadap aktivitas
sehari-hari.
Berdasarkan perputaran episode suasana hati, ada
sebagian penderita gangguan bipolar yang mengalami keadaan normal di
antara mania dan depresi. Ada juga yang mengalami perputaran cepat dari mania ke depresi atau sebaliknya tanpa adanya periode normal (rapid cycling).Selain
itu, ada juga penderita gangguan bipolar yang mengalami mania dan
depresi secara bersamaan. Contohnya, ketika penderita merasa sangat
berenerjik, namun di saat bersamaan juga merasa sangat sedih dan putus
asa. Gejala ini dinamakan dengan periode campuran (mixed state).
Diagnosis gangguan bipolar
Dibutuhkan
evaluasi psikologis untuk mendiagnosis gangguan bipolar. Dalam hal ini,
dokter biasanya menanyakan tentang pola perilaku pasien, suasana hati
yang dirasakannya, dan apa yang dipikirkannya. Selain itu, dokter juga
biasanya meminta pasien atau keluarga pasien memberi informasi yang
berkaitan dengan episode mania atau depresi.Karena ada kondisi lain yang juga bisa menyebabkan gejala yang sama seperti gangguan bipolar, yaitu hipotiroid dan hipertiroid, maka pemeriksaan fisik yang berkaitan dengan dua penyakit tersebut juga perlu dilakukan untuk memastikan kondisi pasien.
Pengobatan gangguan bipolar
Tujuan penanganan
gangguan bipolar adalah untuk menurunkan frekuensi terjadinya
episode-episode mania dan depresi agar penderita dapat hidup secara
normal dan membaur dengan lingkungan.Selain memperbaiki pola hidup,
penanganan biasanya mencakup pemberian obat-obatan yang dikombinasikan
dengan terapi psikologis (contohnya terapi perilaku kognitif).
Kamis, 23 April 2015
Solusi Bagi Anak ADHD
OPTIMALISASI PENCAPAIAN AKADEMIK ANAK ADHD
Meningkatkan memory & cara belajar anak ADHD dengan strategi khusus..,,
Tahap
belajar tersebut harus berdasarkan proses berfikir, mengingat &
membuat peta konsep, sehingga terbentuklah memory jangka panjang &
membuat recall memory menjadi lebih baik.
Tahapan tersebut
meliputi bagaimana meningkatkan atensi & konsentrasi, meningkatkan
kemampuan kognitif, meningkatkan analisa pemecahan masalah, meningkatkan
kreatifitas dalam berfikir, kemampuan berbahasa, berkomunikasi
sampai dengan mengelola emosi & perilaku.
sampai dengan mengelola emosi & perilaku.
Senin, 13 April 2015
Kamis, 09 April 2015
School Refusal......... Kedaruratan Jiwa Anak!!!!!!
School Refusal......... Kedaruratan Jiwa Anak!!!!!!
School Refusal (Menolak Sekolah) adalah anak tidak mau sekolah lagi atau pernah sekolah tapi tiba-tiba tanpa alasan yang jelas mogok bahkan tidak mau lagi melanjutkan sekolah. Pada dasarnya mereka tidak mau sekolah dikarenakan beberapa hal yang berhubungan dengan masalah psikiatri:
1. Separation anxiety/ Cemas Perpisahan, adalah ketakutan berpisah dengan orang yang dekat dengan dirinya (orang tua/ibu/pengasuh).
2. Generalized anxiety/cemas menyeluruh, adalah ketakutan terjadi sesuatu pada dirinya atau bayangan-bayangan yang menakutkan misalnya, takut terjadi kebakaran karena menonton Tv tentang kebakaran, atau sesuatu yang dibayangkan sangat menakutkan,yang terjadi hampir sepanjang hari.
3. Depresi, adalah perasaan sedih, putus asa, hilang minat untuk pergi sekolah atau motivasi untuk sekolah.
4. Bullying, adalah kekerasan psikis atau fisik yang dialami oleh sorang anak.
Menolak sekolah merupakan kedaruratan jiwa anak karena bergitu pentingnya sekolah bagi setiap anak. Ketika seorang anak tidak bersekolah tanpa alasan yang jelas (bukan karena ekonomi), kemungkinan besar akan menyebabkan kegagalan lain yang lebih berat.
Ketika seorang anak menolak sekolah maka yang perlu dilakukan adalah asesmen atau identifikasi penyebabnya dan segera lakukan terapi dan penanganan yang optimal.
Terapi Mindfullness adalah salah satu terapi yang dikembangkan ditalenta center dengan pendekatan kognitif dan perilaku yang merubah pola pikir, pengendalian emosi sehingga terjadi perubahan perilaku. Teknik mindfullness yang dikembangkan dibagi menjadi 8 tahapan/langkah menuju perubahan pola pikir dan perilaku.
Pilihlah sekolah yang menyenangkan bagi anak.!!!
Pilihlah sekolah yang menyenangkan bagi anak.!!!
TOPIK :
ADHD,
anak berkebututhan khusus,
Autisme,
Bullying,
cemas,
Depresi,
gangguan perilaku,
Islamic Green School.,
Karakter,
Media Coverage,
menolak sekolah,
Mindfulness,
school refusal
Selasa, 07 April 2015
Effectiveness of mindfulness therapy among adolescent with conduct disorder
Effectiveness of mindfulness therapy among adolescent with conduct disorder in Jakarta, Indonesia
http://ac.els-cdn.com/S1877042814067445/1-s2.0-S1877042814067445-main.pdf?_tid=bb4430dc-dd98-11e4-8898-00000aab0f01&acdnat=1428461057_ae70a0e328f8cfdeaefd406d8dc6468b
Rabu, 01 April 2015
World Autism Awareness Day
Pada 1 November 2007, PBB melalui sidang umumnya menetapkan tanggal 2
April sebagai World Autism Day. CDC (Centers for Disease Control and
Prevention) di Amerika mengeluarkan pernyataan bahwa tingkat prevalensi
autisme adalah 1 berbanding 68. Artinya dari 68 anak, satu orang adalah
penyandang autism spectrum disorder (ASD).
Prevalensinya terus meningkat, dari waktu
ke waktu. Prevalensi autisme di dunia saat ini mencapai 15-20 kasus per 10.000 anak, jika angka kelahiran di Indonesia 6 juta per tahun maka jumlah penyandang autisme di Indonesia bertambah 0,15% atau 6.900 anak per tahunnya (Pratiwi RA, Dien FF, 2014).
Michael Rosanoff, associate director dari Autisme Speaks, US,
penelitian epidemiologi terkait autisme amatlah penting, prevalensi setiap negara dapat dijadikan petunjuk tentang apa yang menyebabkan atau
meningkatkan risiko autisme.
Peringatan Hari Peduli Autisme Sedunia bertujuan untuk meningkatkan
kesadaran dan pengetahuan mengenai autisme, serta meningkatkan informasi
mengenai pentingnya diagnosa awal tiap kali terlihat adanya gejala
autisme.
Selain itu, peringatan Hari Peduli Autime Sedunia juga bisa menjadi
cambuk bagi mereka yang kerap menjadikan autisme sebagai bahan celaan di
kehidupan sehari-hari. kata "autis" bukan sebuah ejekan.
Kesurupan
Kesurupan, merupakan berita yang populer di Indonesia, apalagi menjelang ujian akhir ini. Masyarakat menganggap kesurupan disebabkan karena adanya jin yang masuk kedalam tubuh orang.
Didalam ilmu kedokteran Jiwa (Psikiatri), kesurupan diartikan sebagai suatu reaksi Trans, yaitu hilangnya sementara penghayatan akan identitas diri& kesadaran terhadap lingkungannya. Orang yang mengalami rekasi Trans berperilaku seakan - akan dikuasai oleh kekuatan gaib, pribadi lain& kekuatan lain. seringkali disertai adanya gerakan, posisi tubuh & ungkapan kata-kata yang diulang-ulang
Kenapa kesurupan / gangguan Trans ini bisa muncul?
Kondisi psikologis orang yang mengalami kesurupan ini, biasanya dalam keadaan tertekan, karena harapan tidak sesuai kenyataan, ketakutan akan ancaman, takut kehilangan seseorang dll. Pada akhirnya menimbulkan kecemasan dan ketakutan.
Kondisi psikologis orang yang mengalami kesurupan ini, biasanya dalam keadaan tertekan, karena harapan tidak sesuai kenyataan, ketakutan akan ancaman, takut kehilangan seseorang dll. Pada akhirnya menimbulkan kecemasan dan ketakutan.
Kondisi ini pada akhirnya menyebabkan hilangnya perhatian & kewaspadaan akan diri. Kondisi kesurupan pada seseorang bisa menginduksi terjadinya kesurupan pada orang lain disekitarnya, yang sama-sama mengalami masalah psikologis, misalnya sama-sama mengalami ketakutan/cemas akan ujian nasional, atau mempunyai masalah lain yang mempengaruhi kondisi mentalnya.
Saya dalam hal ini beragama Islam meyakini, bahwa hal ini bisa saja menyebabkan adanya kekuatan gaib yang masuk kedalam diri manusia dalam kondisi stres, karena dalam diri manusia kekuatan gaib/ jin memang selalu ada. Kondisi jiwa yang dalam keadaan kosong atau dalam keadaan depresi,cemas, ketakutan, panik, bisa saja menyebabkan seseorang kehilangan kesadaran/ kewaspadaan akan dirinya sendiri sehingga dikuasai oleh makhluk lain/gaib yang tidak pernah mau meninggalkan manusia.
Oleh karena itu, pendekatan pada orang yang sering kesurupan atau kesurupan masal, lebih kepada pendekatan psikologis kepada individu tersebut. Beri penguatan positif, rubah pola pikir yang negatif, dan selalu tingkatan kewaspadaan / awareness akan diri, dengan banyak mendekatkan diri pada Penciptanya.
Pendekatan dengan Rukiyah dll bisa saja dilakukan untuk sementara, tapi yang paling penting adalah diberikan pendampingan psikologis dan beri kenyamanan pada individu tsb.
Pengalaman saya sebagai Psikiater bila mendapati orang dengan kesurupan adalah memberikan injeksi yang bekerja cepat, sampai tertidur. Setelah bangun, maka pada individu tersebut dilakukan pendekatan psikologis dengan pendekatan problem solving, psikoterapi & edukasi. Berdasarkan pengalaman, jarang yang kambuh lagi kesurupannya.
Saya menghimbau kepada sekolah, guru bimbingan konseling ataupun guru-guru bidang studi, hendaknya menyikapi hal ini secara serius. Jangan memberi tekanan kepada siswa yang memang sudah dalam kondisi tertekan dan ancaman takut tidak lulus dll, apalagi jika dibarengi dengan persoalan lain diluar sekolah, misalnya kondisi keluarga, ekonomi, dll.
Himbauan kepada para pembahas kurikulum, hendaknya kurikulum yang dibuat tidak hanya menekankan pada pelajaran yang membebani dan hanya menghapal yang tidak enak untuk diingat. Beri pengajaran yang baik dalam bentuk yang menyenangkan siswa.
Saya pribadi sampai saat ini tidak setuju dengan adanya ujian nasional, yang menghambat kreativitas siswa. Saya lebih menekankan pemerintah memberi bimbingan kepada sekolah/ guru dan lebih banyak menguji guru apakah sudah berkualitas sebagai pendidik, dibandingkan menguji siswa.
Selasa, 17 Maret 2015
Kenali Gejala Mutisme Selektif pada anak anda:
Seorang anak usia 10 thn kelas 3 SD, diantar ayah ibu ke
Talentacenter, karena prestasi sekolah jauh dr standar. Orangtua pingin
anaknya jadi pinter...katanya...he he memangnya di Talenta bikin anak
jadi pinter yah?!.
Ternyata ketika dilakukan asesmen..si anak mengalami masalah yang dikenal dg "Mutisme Selektif"....tidak mau samasekali bicara...di coba pendekatan tidak mau.. berkata-kata.....
Menurut ibu kalau dirumah cerewet dok...
Disekolah hanya mau bicara dg guru yg sdh dekat saja itupun pelan-pelan katanya....
Ternyata ketika dilakukan asesmen..si anak mengalami masalah yang dikenal dg "Mutisme Selektif"....tidak mau samasekali bicara...di coba pendekatan tidak mau.. berkata-kata.....
Menurut ibu kalau dirumah cerewet dok...
Disekolah hanya mau bicara dg guru yg sdh dekat saja itupun pelan-pelan katanya....
Sudah sekian tahun begini, dibiarkan saja karena ketidaktahuan...
Kasihan....
Kenali Gejala Mutisme Selektif pada anak anda:
1. Tidak berani bicara dilingkungan sosial tertentu, misalnya sekolah. akan tetapi ditempat lain misalnya dirumah cerewet/banyak bicara.
2. Enggan berkomunikasi sosial dilingkungan yang harusnya menuntut untuk bicara.
3. Tidak berbicara bukan karena kurangnya pengetahuan atau ada gangguan komunikasi.
4. Tidak ada gangguan lain seperti autisme, skizofrenia.
Kasihan....
Kenali Gejala Mutisme Selektif pada anak anda:
1. Tidak berani bicara dilingkungan sosial tertentu, misalnya sekolah. akan tetapi ditempat lain misalnya dirumah cerewet/banyak bicara.
2. Enggan berkomunikasi sosial dilingkungan yang harusnya menuntut untuk bicara.
3. Tidak berbicara bukan karena kurangnya pengetahuan atau ada gangguan komunikasi.
4. Tidak ada gangguan lain seperti autisme, skizofrenia.
Sabtu, 28 Februari 2015
Tahukah anda tipe kepribadian anda?
Tipe kepibadian anda dibagi menjadi 3 kelompok(cluster)
(1) cluster A; Kepribadian eksentrik
Ciri kelompok ini adalah paranoid(mudah curiga) dan aneh
Ciri kelompok ini adalah paranoid(mudah curiga) dan aneh
(2) cluster B; Kepribadian dramatik
Ciri kelompok ini adalah sering mendrama tisir keadaan, sangat emosional, dan antisosial
Ciri kelompok ini adalah sering mendrama tisir keadaan, sangat emosional, dan antisosial
(3)cluster C; Kepribadian cemas
Ciri kelompok ini adalah sering cemas, ketakutan dan dependen
Ciri kelompok ini adalah sering cemas, ketakutan dan dependen
Dimanakah ciri kepribadian anda??????????
Jika masih bisa terkendali dan tidak menimbulkan masalah dengan orang lain maka boleh dibilang belum terjadi gangguan kepribadian.
Akan tetapi jika sudah sering bermasalah dengan orang lain dan mungkin juga mengganggu diri sendiri maka boleh dikatakan sudah terjadi gangguan.
Biasanya orang dengan gangguan kepribadian tidak akan datang berobat atau konsultasi keprofesiona walaupun sudah menimbulkan ketidaknyamanan pada orang lain
Bisa dipahami kan?
Kecuali sudah mengganggu dirinya sendiri......baru deh mau datang berobat.....
Senin, 26 Januari 2015
Bagaimana Mendeteksi ADHD pada Anak Anda? (Bagian 2)
Apakah anda sudah membaca "Bagaimana Mendeteksi ADHD pada Anak Anda? (Bagian 1)" pada postingan sebelumnya?
Berikut ini kita akan membahas gejala ADHD pada remaja.Kebanyakan orangtua merasa anaknya hanya nakal, tidak nurut, tidak bisa diatur. Jika orangtua/ pendidik memahami masalah remaja sebenarnya, mereka tentu tidak akan melabel anaknya " bermasalah".
Gejala ADHD pada
remaja
Pada remaja dengan
ADHD, beberapa gejala ini bisa kita lihat dan pantau
langsung. Berikut ini adalah gejala-gejalanya:
- Membuat kesalahan dalam mengeja berlanjut hingga dewasa
Dalam beberapa kasus,
anak ADHD yang sudah menginjak
remaja memiliki kekurangan dalam mengeja sebuah kata. Mereka sering
mengulang kesalahan yang sama
ketika mengeja kata-kata yang
menurut mereka sulit untuk dibaca
- Sering menghindar dari tugas membaca dan menulis
Remaja ADHD biasanya akan menghindari tugas membaca atau menulis.
Mereka akan sulit membaca dengan baik, pada beberapa bagian bacaan, mereka
seringkali membaca tanpa jeda titik
maupun koma. Begitu juga dengan menulis, dalam beberapa
tulisan, remaja ADHD seringkali tidak bisa menempatkan tanda baca dengan baik. Sehingga tidak terlihat
jelas apa yang dimaksud dari tulisan yang dibuatnya.
- Kesulitan dalam menyimpulkan suatu bacaan
Dalam
struktur kalimat yang kompleks dengan jumlah tanda baca cukup banyak, remaja ADHD biasanya akan
kesulitan untuk menyimpulkan apa yang dibacanya. Mereka hanya bisa membaca dengan
datar tanpa ekspresi,
bahkan cenderung tidak
memperhatikan titik dan koma.
· Kesulitan menjawab suatu
pertanyaan yang membutuhkan penjelasan lisan dan/ atau tulisan
Pertanyaan
yang bersifat kompleks
membuat remaja dengan gangguan
ADHD sulit memahami apa yang kita tanyakan. Dalam beberapa kasus anak ADHD bahkan
cenderung untuk tidak mengekspresikan
perasaannya ketika ditanya. Mereka men- jawab dengan datar
dan/atau menjawab sesuai dengan daya pikir mereka saja.
·
Kesulitan dalam menyerap konsep
yang abstrak
Jangan pernah coba
memberikan konsep penjelasan yang membuat anak ADHD berpikir
keras mencari maksud dan tujuannya. Begitu juga ketika mereka diberitahu, kita tidak bisa menggunakan kata-kata sindirian agar
mereka berubah. Mereka
butuh penjelasan yang detail dari setiap arahan yang kita mau.
·
Bekerja lamban
Pada remaja ADHD pergerakan motorik mereka akan terkesan lamban. Hiperaktif bukan membuat pekerjaan mereka menjadi lebih cepat, dalam beberapa kasus mereka akan sangat
lamban dalam menyelesaikan
pekerjaannya. Misalnya ketika mereka harus membersihkan
lantai, pekerjaan
mereka akan sangat lamban
bila dibandingkan dengan mereka yang normal.
· Bisa kurang
perhatian pada
hal-hal yang rinci atau bisa juga terlalu fokus kepada hal- hal yang rinci
Misalnya ketika main game
mereka fokus
dan menang terus,
namun bila mereka harus
menyelesaikan pekerjaan rumah, mereka tidak fokus.
·
Bisa salah dalam membaca informasi
Dalam beberapa kasus, remaja dengan ADHD akan sangat
sulit membaca maksud dari informasi yang didapat. Mereka memiliki
kesulitan dalam menganalisa
kejadian di
sekitar mereka sehingga persepsi mereka terhadap informasi yang diterima seringkali salah.
Inilah gejala-gejala ADHD pada remaja, apakah
anak anda termasuk
di dalamnya? Bila
ya, maka mungkin sudah saatnya anda berkonsultasi pada professional
di bidangnya seperti
psikiater anak atau
psikolog anak.
Langganan:
Postingan (Atom)