Jeritan
itu terdengar terus menerus dari mulut seorang remaja putri, sebut saja namanya
namanya Anyelir. Duduk di sebuah kursi panjang di ruang rawat inap Instalasi
Kesehatan Jiwa Anak dan Remaja RSJ Soeharto Heerdjan, remaja berusia sekitar 13
tahun ini terus merengek ingin ketemu mamanya.
"Tadi
pagi ibunya ada, tapi sekarang sudah pulang. Ini (Anyelir) memang baru saja
masuk," jelas dr Suzy Yusna Dewi, SpKJ(K), Kepala Instalasi Kesehatan Jiwa
Anak dan Remaja RSJ Grogol saat ditemui dalam kunjungan media di salah satu
ruang perawatan, Jumat (5/10/2012).
Menurut
dr Suzy, remaja ini sejak lama mengalami gangguan jiwa yang disebut afeksi
bipolar. Selama ini, orangtuanya sering membawanya untuk berobat jalan di RSJ
Soeharto Heerdjan atau yang dikenal dengan nama RSJ Grogol karena berlokasi di
Grogol, Jakarta Barat.
Sejak
awal memang sering gelisah dan kalau sudah demikian maka ia akan jadi banyak
bicara meski tidak terlalu jelas apa yang dibicarakan. Gangguan ini muncul lagi
dan agak memburuk ketika sedang mendalami seni musik di sebuah Sekolah Luar
Biasa (SLB).
Ditegaskan
oleh dr Suzy, Anyelir memiliki kemampuan kognitif yang normal seperti anak
remaja kebanyakan. Kelebihan itu pula yang membedakan Anyelir dari anak-anak
pengidap retardasi atau keterbelakangan mental sehingga selama ini tidak
mengalami kesulitan dalam belajar.
Kondisi
kejiwaan Anyelir sempat agak stabil setelah beberapa kali menjalani rawat jalan
di RSJ Grogol. Namun saat salah seorang kerabatnya meninggal dunia belum lama ini,
gangguan jiwa yang dialami Anyelir kembali memburuk dan akhirnya terpaksa
dikirim orangtuanya untuk menjalani rawat inap.
"Agresif
sih tidak, ya cuma seperti ini, ngomong terus. Di rumah dia sangat tergantung,
apa-apa harus dibantu jadinya dikirim ke sini," tambah dr Suzy.
Menurut
dr Suzy, gangguan afeksi bipolar antara lain ditandai dengan perilaku sebagai
berikut:
1. sering sedih
2. bicaranya banyak
3. aktivitasnya tinggi
4. tidak bisa tidur
Perubahan
lain yang juga sering teramati pada penderita afeksi bipolar adalah peningkatan
libido. Entah ada hubungannya atau tidak, dr Suzy mengisahkan bahwa Anyelir
memang menjadi agak salah tingkah waktu ada kunjungan siswa-siswa SMP yang
sebagian pesertanya adalah cowok sebayanya.
Anyelir
bukan satu-satunya remaja yang mengalami gangguan jiwa. Di RSJ Grogol, saat ini
ada sedikitnya 6 pasien remaja yang menjalani rawat inap karena berbagai
gangguan kejiwaaan mulai dari depresi berat, schizophrenia hingga kecanduan
game.
Sementara itu di seluruh Indonesia, data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007 menunjukkan bahwa 11,6 persen remaja usia 15 tahun ke bawah atau sekitar 19 juta remaja mengalami gangguan mental emosional berupa cemas dan depresi. Tahun 2020, depresi diproyeksikan sebagai penyebab utama disabilitas nomor 2 setelah penyakit jantung iskhemik.
AN Uyung Pramudiarja -
detikHealth
Jumat, 05/10/2012 17:08 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar