Senin, 23 April 2018

Kesulitan Menghitung (diskalkulia) Pada Anak





Diskalkulia
Anak dengan kesulitan menghitung memiliki masalah dalam mempelajari dan mengingat angka, tidak mengingat fakta dasar mengenai angka, dan lambat serta tidak akurat di dalam menghitung. Pencapaian yang buruk di dalam 4 kelompok keterampilan telah diidentifikasi di dalam gangguan matematika4:
-          Keterampilan linguistik (yang terkait dengan pemahaman istilah matematis dan mengubah soal tertulis menjadi symbol matematika)
-          Keterampilan persepsi (kemampuan mengenali dan memahami simbol dan mengurutkan serangkaian angka)
-          Keterampilan matematis (penambahan, pengurangan, pengalian, pembagian dasar, dan serangkaian operasi matematika dasar)
-          Keterampilan atensional (menyalin angka dengan tepat serta mengamati simbol-simbol operasional dengan benar)


Epidemiologi
Prevalensi kesulitan menghitung (gangguan matematika) sendiri diperkirakan terjadi dalam kira-kira 1% anak-anak usia sekolah, yaitu kira-kira 1 dari 5 anak dengan gangguan belajar. Studi epidemiologi menunjukkan bahwa hingga 6% anak-anak usia sekolah memiliki kesulitan dalam matematika. Gangguan matematika dapat terjadi dengan frekuensi yang lebih tinggi pada anak perempuan. 4
Komorbiditas
Gangguan matematika lazim ditemukan bersamaan dengan gangguan membaca dan gangguan menulis. Anak dengan gangguan matematika juga dapat memiliki risiko tinggi mengalami gangguan bahasa ekspresif, gangguan campuran bahasa reseptif-ekspresif, serta gangguan kondisi perkembangan. 4
Etiologi
Timbulnya gangguan matematika, serupa dengan gangguan belajar lain, cenderung disebabkan setidaknya sebagian oleh faktor genetik. Suatu teori awal mengajukan defisit neurologis di hemisfer serebri kanan, terutama pada area lobus oksipitalis. Regio ini bertanggungjawab untuk memproses stimulus visuospasial yang selanjutnya bertanggungjawab untuk keterampilan matematika.4
Saat ini, penyebabnya dianggap multifaktor, sehingga faktor kematangan, kognitif, emosional, pendidikan, dan sosioekonomik turut berperan di dalam berbagai derajat dan kombinasi untuk gangguan matematika.4
Gambaran Klinis
Gambaran kesulitan menghitung yang lazim ditemukan mencakup kesulitan dengan berbagai komponen matematika, seperti mempelajari nama angka, mengingat tanda untuk penambahan dan pengurangan, mempelajari tabel perkalian, menerjemahkan soal dalam kata menjadi perhitungan, dan melakukan perhitungan dengan kecepatan yang diharapkan. Gangguan matematika sering terdapat bersamaan dengan gangguan lain dalam hal membaca, menulis, koordinasi, dan bahasa ekspresif serta reseptif.4
Penanganan Kesulitan Menghitung Pada Anak

Terapi yang paling efektif untuk kesulitan menghitung menggabungkan antara mengajarkan konsep matematika dengan praktik terus-menerus di dalam menyelesaikan soal matematika. Defisit keterampilan sosial dapat turut berperan di dalam keengganan anak untuk meminta bantuan sehingga anak yang diidentifikasi dengan kesulitan menghitung bisa mendapatkan keuntungan dari mendapatkan keterampilan menyelesaikan masalah di dalam lingkungan sosial juga di dalam matematika. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar