Kesurupan, merupakan berita yang populer di Indonesia, apalagi menjelang ujian akhir ini. Masyarakat menganggap kesurupan disebabkan karena adanya jin yang masuk kedalam tubuh orang.
Didalam ilmu kedokteran Jiwa (Psikiatri), kesurupan diartikan sebagai suatu reaksi Trans, yaitu hilangnya sementara penghayatan akan identitas diri& kesadaran terhadap lingkungannya. Orang yang mengalami rekasi Trans berperilaku seakan - akan dikuasai oleh kekuatan gaib, pribadi lain& kekuatan lain. seringkali disertai adanya gerakan, posisi tubuh & ungkapan kata-kata yang diulang-ulang
Kenapa kesurupan / gangguan Trans ini bisa muncul?
Kondisi psikologis orang yang mengalami kesurupan ini, biasanya dalam keadaan tertekan, karena harapan tidak sesuai kenyataan, ketakutan akan ancaman, takut kehilangan seseorang dll. Pada akhirnya menimbulkan kecemasan dan ketakutan.
Kondisi ini pada akhirnya menyebabkan hilangnya perhatian & kewaspadaan akan diri. Kondisi kesurupan pada seseorang bisa menginduksi terjadinya kesurupan pada orang lain disekitarnya, yang sama-sama mengalami masalah psikologis, misalnya sama-sama mengalami ketakutan/cemas akan ujian nasional, atau mempunyai masalah lain yang mempengaruhi kondisi mentalnya.
Saya dalam hal ini beragama Islam meyakini, bahwa hal ini bisa saja menyebabkan adanya kekuatan gaib yang masuk kedalam diri manusia dalam kondisi stres, karena dalam diri manusia kekuatan gaib/ jin memang selalu ada. Kondisi jiwa yang dalam keadaan kosong atau dalam keadaan depresi,cemas, ketakutan, panik, bisa saja menyebabkan seseorang kehilangan kesadaran/ kewaspadaan akan dirinya sendiri sehingga dikuasai oleh makhluk lain/gaib yang tidak pernah mau meninggalkan manusia.
Oleh karena itu, pendekatan pada orang yang sering kesurupan atau kesurupan masal, lebih kepada pendekatan psikologis kepada individu tersebut. Beri penguatan positif, rubah pola pikir yang negatif, dan selalu tingkatan kewaspadaan / awareness akan diri, dengan banyak mendekatkan diri pada Penciptanya.
Pendekatan dengan Rukiyah dll bisa saja dilakukan untuk sementara, tapi yang paling penting adalah diberikan pendampingan psikologis dan beri kenyamanan pada individu tsb.
Pengalaman saya sebagai Psikiater bila mendapati orang dengan kesurupan adalah memberikan injeksi yang bekerja cepat, sampai tertidur. Setelah bangun, maka pada individu tersebut dilakukan pendekatan psikologis dengan pendekatan problem solving, psikoterapi & edukasi. Berdasarkan pengalaman, jarang yang kambuh lagi kesurupannya.
Saya menghimbau kepada sekolah, guru bimbingan konseling ataupun guru-guru bidang studi, hendaknya menyikapi hal ini secara serius. Jangan memberi tekanan kepada siswa yang memang sudah dalam kondisi tertekan dan ancaman takut tidak lulus dll, apalagi jika dibarengi dengan persoalan lain diluar sekolah, misalnya kondisi keluarga, ekonomi, dll.
Himbauan kepada para pembahas kurikulum, hendaknya kurikulum yang dibuat tidak hanya menekankan pada pelajaran yang membebani dan hanya menghapal yang tidak enak untuk diingat. Beri pengajaran yang baik dalam bentuk yang menyenangkan siswa.
Saya pribadi sampai saat ini tidak setuju dengan adanya ujian nasional, yang menghambat kreativitas siswa. Saya lebih menekankan pemerintah memberi bimbingan kepada sekolah/ guru dan lebih banyak menguji guru apakah sudah berkualitas sebagai pendidik, dibandingkan menguji siswa.